Jumat, 01 Juni 2018

MAHLIGAI RAMADHAN

http://juanshaparfume.blogspot.com

MAHLIGAI RAMADHAN

Apakah saudara suka membaca artikel-artikel tentang pernikahan? Saya sendiri jarang sebenarnya. Cuma kebetulan saja ini ketemu sebuah tulisan berjudul The Seven Stages of Marriages di Reader's Digest.

Jadi, menurut sang penulis yang sudah melakukan banyak riset dalam urusan rumah tangga, rupanya umumnya pasangan menikmati indahnya pernikahan sampai tahun kedua. Fase ini disebut honeymoon stage.

Menginjak tahun kedua, mulai muncul kekecewaan dan konflik. Jika masing-masing pasangan tidak sanggup bertahan, dan tidak mau menerima kekurangan masing-masing maka tahun ketiga akan semakin terjal dan menuju keretakan.Oleh karena itu perpisahan biasanya terjadi pada tahun ketiga karena membiarkan konflik tersebut terus terjadi.

Saudara setuju dengan artikel tersebut? Semua kembali kepada kita lagi. Mungkin ada saja sedikit perbedaan karena riset tidak dilakukan di Indonesia. Tetapi justru kita akan menemukan persamaannya dalam perjalanan Ramadhan.

Lihat saja, umumnya kita menikmati indahnya Ramadhan pada sepuluh hari pertama. Fase ini bagaikan honeymoon stage. Puasa semangat, tarawih penuh gairah, dan tilawah pun melesat jauh.

Menginjak sepuluh hari kedua, mulai muncul kejenuhan dan konflik. Yang umum itu konfliknya dengan malas, dengan acara-acara bukber, dengan shopping, dan dengan persiapan hari raya.

Jika kita tidak sanggup bertahan, dan melakukan pembiaran maka akan semakin terjal dan menuju keretakan. Oleh karena itu masuk ke fase ketiga biasanya banyak yang sudah berpisah dengan Ramadhan. Padahal bulan mulia ini masih tersisa sepuluh hari lagi.

Sekali lagi, semua diawali karena pembiaran dengan konflik kita di sepuluh hari kedua. Seperti sekarang. Sedikit demi sedikit melupakan tadarus. Pelan-pelan meninggalkan tarawih. Jangan dibiarkan!

Fase kritis ini harus kita hadapi dengan akal yang jernih. Pikirkan kembali betapa rindunya kita dengan surga yang Allah siapkan. Renungkan kembali tentang impian yang belum tercapai, dan masalah-masalah kita yang sedang diajukan ke hadapan Allah untuk secepatnya diuraikan.

Kita akan menemukan bahwa Ramadhan adalah jawaban dari semua hal ini. Maka perlahan kalahkan segala kejenuhan. Hindari kesibukan yang tidak lebih penting dari semua hal tersebut.

Karena mempertahankan mahligai Ramadhan sama pentingnya seperti kita mempertahankan mahligai rumah tangga.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

http://juanshaparfume.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar