http://juanshaparfume.blogspot.com
SUMUR TUA
Belajar memang di mana saja, dari siapa saja. Seperti hari ini, selesai mengisi ceramah buka puasa rekan-rekan BPJS Pusat, saya lanjut ramah tamah dengan Ibu Direktur dan jajaran Deputi.
Kemudian Pak Deputi memberi perumpamaan yang bagus sekali, "Harta yang ada di tangan kita bagaikan sumur! Betul begitu Ustadz?"
Wah, saya sendiri baru mendengar analogi demikian. Apa maksudnya? Saya jadi penasaran menunggu penjelasan beliau lebih lanjut.
"Sumur itu kalau didiamkan saja lama-lama airnya menjadi tidak sedap dan berbau. Itulah dia yang disebut sumur tua."
Benar sih, sumur tua itu memang airnya tidak enak, berbeda dengan air sumur pada umumnya. Lalu apa hubungannya dengan harta?
"Sumur itu agar tetap segar harus selalu diambil airnya dan dimanfaatkan untuk orang lain. Semakin banyak air yang dikeluarkan, maka air sumur akan bertambah lagi dari kedalaman tanah dengan semakin jernih."
Benar juga. Memang dimana-mana pemilik sumur justru senang kalau airnya banyak diambil karena akan semakin murni air berikutnya yang muncul dari dalam. Tidak ada ceritanya pemilik sumur takut kehabisan air.
"Begitu pula dengan harta di tangan kita, agar tetap berkah harus selalu dibagi dan disedekahkan untuk orang lain. Semakin banyak harta yang dikeluarkan, maka Allah akan mengganti dengan semakin jernih lagi."
Subhanallah. Nasihat yang luar biasa. Sayang sekali kalau saya tidak menuliskan dan membagikannya kepada saudara semua. Memang harta bagaikan sumur, jangan biarkan ia menjadi sumur tua di tangan kita.
Semoga dengan kemuliaan Ramadhan tahun ini kita semua menjadi manusia baru yang ringan berderma. Amiin.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
http://juanshaparfume.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar