Senin, 22 Oktober 2018

Beautiful Adzan

Beautiful Adzan 



Ready Stock botol labor Plastik Natural

Ready Stock botol labor Plastik Natural









 
Kualitas Bagus dengan harga terjangkau,,,
Labor 1000 ML Rp. 3.500,- per pcs
Labor 500 ML Rp. 2.500,- per pcs
Labor 250 ML Rp. 2.000,- per pcs
Labor 100 ML Rp. 1.500,- per pcs

sekarang kami memberikan harga botol terbaru,,,,,👍👍
Dan kami juga menyediakan bibit2 parfum yg berkualitas,agar hari2 anda segar dan tetap wangi.....😍👍👍
untuk info harga, gambar, bibit dan botol lainnya bisa hubungi
📲089.666.411.413 (diraa juansha)
#Juansha Profesional Parfum
Jl.HOS.Cokroaminoto No.44 Kreo,Ciledug-Tangerang,
https://juanshaparfume.blogspot.com

Kata-Kata Motivasi Sukses

Kata-Kata Motivasi Sukses

 

1. Jangan Takut Gagal

Supaya bisa berhasil, keinginanmu untuk sukses harus lebih besar daripada ketakutanmu akan kegagalan. Bill Cosby
Setiap orang pasti ingin sukses dan berhasil dalam karirnya, pendidikannya, atau dalam meraih cita-citanya. Untuk bisa mencapai kesuksesan itu tentu tidaklah mudah. Akan ada banyak rintangan yang menghadang dan menghambat langkahmu.
Kadang, banyak orang yang tidak bisa mencapai impiannya hanya karena ia takut gagal. Kamu tidak perlu takut akan hal tersebut, kegagalan adalah suatu proses pembelajaran. Sukses tidaklah dinilai dari hasil akhir saja, tapi juga proses serta perjuanganmu dalam meraihnya.

2. Peluang Itu Ada

Sebenarnya, ada banyak peluang di sekitar kita. Hanya saja terkadang kita tidak melihat mereka. Lou Holtz
Pernahkah kamu merasa putus asa karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion-mu? Mungkin setelah itu kamu menjadi pesimis dengan kemampuanmu sendiri.
Tetaplah semangat dalam mencari kesempatan untuk bekerja sesuai keinginanmu. Cobalah untuk melihat sekitar dengan seksama, siapa tahu di sana telah ada peluang yang menunggumu.

3. Lakukan Pekerjaanmu Sebaik Mungkin

Masa depan itu tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini. Mahatma Gandi
Kata-kata bijak dari Mahatma Gandi di atas memang benar adanya. Masa depanmu itu ada di tanganmu sendiri. Sukses atau tidaknya kamu nanti, tergantung dari apa yang kamu lakukan saat ini.
Kalau kamu terus bermalas-malasan, jangan sedih jika masa depanmu suram. Jadilah pribadi yang selalu disiplin dan lakukan pekerjaanmu saat ini sebaik mungkin. Masa depan cerah adalah untuk orang-orang yang melakukan pekerjaannya dengan baik.

4. Raihlah Mimpimu

Gapailah ambisi Anda setinggi langit! Mimpikan ambisi Anda itu setinggi langit! Karena jika Anda jatuh, Anda akan jatuh di antara bintang-bintang!! Soekarno
Setiap orang di dunia ini pasti memiliki mimpi dan ambisi. Semakin tinggi cita-cita dan keinginan yang ingin kamu raih, semakin besar pula rintangan dan tingkat kesulitan yang akan kamu hadapi.
Tetapi jangan takut untuk memiliki mimpi yang tinggi. Meskipun kamu akan merasa kesulitan dalam meraihnya, percayalah saat kamu terjatuh akan ada pelajaran indah dan manis yang bisa kamu petik.

5. Impian Harus Diperjuangkan

Kamu harus berjuang untuk mencapai impian. Berkorban dan bekerja keraslah untuk itu. Lionel Messi
Masih ada hubungannya dengan kata-kata semangat dan motivasi kerja sebelumnya, untuk meraih mimpi kamu harus berjuang. Seperti kata Lionel Messi di atas, butuh sebuah usaha dan kerja keras supaya bisa berhasil dalam meraih impianmu.
Percuma saja jika kamu mempunyai mimpi yang tinggi, tapi tidak berusaha untuk meraihnya. Kesuksesan hanya untuk mereka yang memperjuangkannya. Jadi, berjuanglah untuk hal itu!

Rabu, 06 Juni 2018

Jangan uraikan lagi ramadhan yang telah engkau rajut

http://juanshaparfume.blogspot.com

JANGAN URAIKAN LAGI RAMADHAN YANG TELAH ENGKAU RAJUT

Sudah sampai mana tadarus saudara semua? Apakah telah bertemu Surat An-Nahl? Ternyata, dalam ayat 92 dari surat tersebut ada sebuah cerita tentang seorang perempuan di Mekkah yang pekerjaannya memintal benang.

Perempuan ini sedikit mengalami gangguan kejiwaan di masa lalu, sehingga perilakunya tidak masuk akal. Hasil rajutan yang ia pintal sepanjang siang akan dirombaknya kembali ketika malam. Begitulah setiap hari. Aneh.

Padahal pekerjaan seorang perajin tenun itu bukan hal mudah. Sungguh butuh kesabaran sehingga ia mencapai hasil sejauh itu. Tinggal sedikit lagi ia menikmati rajutannya, tetapi justru ia menguraikan lagi. Benar-benar aneh.

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.”

Ayat ini turun berhubungan dengan iklim politik saat itu. Bahwa sekelompok orang pekerjaannya membela kaum yang kuat, bukan yang benar. Sehingga ketika muncul kaum yang lebih kuat lagi, kelompok ini meninggalkan dukungan sebelumnya dan berganti haluan. Kutu loncat politik!

Maka Allah menurunkan ayat ini agar kaum muslimin jangan meniru perbuatan mereka. Seorang muslim sejati hanya membela yang benar, bukan membela yang berkuasa. Begitulah asbabun nuzul ayat tersebut.

Tetapi secara umum, ayat ini juga menggambarkan perbuatan orang yang sia-sia. Ayat ini teguran bagi orang yang sudah bersusah payah mencapai sesuatu, tetapi kemudian dirombaknya kembali pencapaian itu. Aneh.

Misalnya perjuangan di bulan Ramadhan. Sungguh butuh kesabaran kita menghidupkan sepuluh hari pertama dan kedua sampai sejauh ini. Tinggal saatnya kita menikmati hasil tetapi kita justru meninggalkannya.

Bukankah sepuluh hari ketiga dari Ramadhan adalah puncak dari anugerah Allah? Kenapa tidak dinikmati? Benar-benar aneh.

Maka tidak salah kiranya, orang yang mengawali Ramadhan dengan penuh kesungguhan kemudian mengakhirinya dengan penuh kemalasan, laksana perempuan yang memintal benang kemudian diceraiberaikan kembali.

Semoga Allah senantiasa menjaga semangat kita sehingga dapat menutup Ramadhan ini dengan akhir yang paling indah. Amiin.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

SUMUR TUA

http://juanshaparfume.blogspot.com

SUMUR TUA

Belajar memang di mana saja, dari siapa saja. Seperti hari ini, selesai mengisi ceramah buka puasa rekan-rekan BPJS Pusat, saya lanjut ramah tamah dengan Ibu Direktur dan jajaran Deputi.

Kemudian Pak Deputi memberi perumpamaan yang bagus sekali, "Harta yang ada di tangan kita bagaikan sumur! Betul begitu Ustadz?"

Wah, saya sendiri baru mendengar analogi demikian. Apa maksudnya? Saya jadi penasaran menunggu penjelasan beliau lebih lanjut.

"Sumur itu kalau didiamkan saja lama-lama airnya menjadi tidak sedap dan berbau. Itulah dia yang disebut sumur tua."

Benar sih, sumur tua itu memang airnya tidak enak, berbeda dengan air sumur pada umumnya. Lalu apa hubungannya dengan harta?

"Sumur itu agar tetap segar harus selalu diambil airnya dan dimanfaatkan untuk orang lain. Semakin banyak air yang dikeluarkan, maka air sumur akan bertambah lagi dari kedalaman tanah dengan semakin jernih."

Benar juga. Memang dimana-mana pemilik sumur justru senang kalau airnya banyak diambil karena akan semakin murni air berikutnya yang muncul dari dalam. Tidak ada ceritanya pemilik sumur takut kehabisan air.

"Begitu pula dengan harta di tangan kita, agar tetap berkah harus selalu dibagi dan disedekahkan untuk orang lain. Semakin banyak harta yang dikeluarkan, maka Allah akan mengganti dengan semakin jernih lagi."

Subhanallah. Nasihat yang luar biasa. Sayang sekali kalau saya tidak menuliskan dan membagikannya kepada saudara semua. Memang harta bagaikan sumur, jangan biarkan ia menjadi sumur tua di tangan kita.

Semoga dengan kemuliaan Ramadhan tahun ini kita semua menjadi manusia baru yang ringan berderma. Amiin.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

http://juanshaparfume.blogspot.com

Sabtu, 02 Juni 2018

RAMADHAN UNTUK SIAPA

http://juanshaparfume.blogspot.com

RAMADHAN UNTUK SIAPA?

Seorang murid mendatangi gurunya untuk bertanya tentang suatu persoalan yang selama ini mengganjal di hatinya,

"Wahai guruku, apakah Rasulullah membutuhkan Ramadhan?"

Sang guru terdiam. Angin yang sejak tadi berhembus mendadak terhenti. Dipandangnya murid tersebut dalam-dalam,

"Sungguh indah sekali pertanyaanmu anakku! Seandainya engkau tidak menanyakan, aku pun tidak terpikir tentang hal ini!"

Sang guru tertunduk, ia menyembunyikan butiran bening di kedua mata tuanya. Pertanyaan tersebut rupanya menghanyutkan hatinya,

"Ketahuilah anakku, Rasulullah sama sekali tidak membutuhkan Ramadhan, sebab Baginda adalah mahluk termulia yang sudah dijamin surga oleh Allah."

"Lalu mengapa engkau menangis wahai guru?"

"Karena aku sendiri lantas terpikir, kalau begitu Ramadhan ini untuk siapa? Kalau bukan untuk kita?"

Begitulah sepenggal kisah penuh makna antara guru dengan muridnya. Pelajaran yang bisa kita petik dari cuplikan tersebut benar-benar berharga.

Rasulullah memang tidak membutuhkan Ramadhan. Semenjak Nabi Adam tinggal si surga, ia melihat nama Sang Rasul tertulis di tiang-tiang surga.

Rasulullah memang tidak perlu lagi dilipatgandakan pahalanya. Allah telah menjamin dalam Surat Al-Israa ayat 79,

عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

"Kelak Rabb-mu akan mengangkatmu (wahai Rasulullah) pada kedudukan yang terpuji (di akhirat)."

Rasulullah telah diperjalankan oleh Allah ketika Isra Miraj, telah diperlihatkan langsung alam raya yang luas ciptaan Allah ini, begitu pula alam malaikat, bahkan menyaksikan surga dan neraka.

Semua ini membuktikan tingginya kedudukan Rasulullah di sisi Allah, lalu apa perlunya Rasulullah dengan Ramadhan?

Maka tepat sekali kalimat penutup dari sang guru tersebut, bahwa Ramadhan ini hakikatnya diturunkan oleh Allah untuk kita! Ramadhan adalah bentuk kasih sayang Allah kepada Rasul dan umatnya. Aduhai betapa beruntung kita ini menjadi umat Rasulullah!

Sungguh merugi orang-orang yang memang Ramadhan disiapkan khusus untuknya, tetapi mereka menyia-nyiakannya.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

http://juanshaparfume.blogspot.com

Jumat, 01 Juni 2018

JAUHI PHUBBING

http://juanshaparfume.blogspot.com

RESOLUSI RAMADHAN TAHUN INI: JAUHI PHUBBING

Enam tahun silam, tepatnya pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris.

Kata tersebut adalah phubbing. Yaitu sebuah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya.

Karena sudah menjadi fenomena yang sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah dimasukkan dalam kamus bahasa Inggris di berbagai negara.

Sejauh penelusuran saya, bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering berbuat phubbing. Misalnya saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget.

Ketika menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar handphone kalau-kalau ada notifikasi yang masuk.

Pada momen makan berdua di restoran dengan istri, hape diletakkan sedekat mungkin di sisi kita dan mampu menyelak obrolan apapun ketika ada suara pesan dari medsos. Ya Rabb. Kita sudah menjadi phubber sejati.

Padahal Rasulullah sangat memperhatikan adab saat berbicara dengan orang lain. Dalam kitab Syamail Muhammadiyah, disebutkan Baginda Nabi selalu perhatian kepada lawan bicaranya. Bila ia tertawa maka Nabi ikut tertawa. Jika ia takjub terhadap apa yang sedang dibicarakan maka Nabi juga ikut takjub.

ولا يقطع على احد حديثه

"Dan Rasulullah tidak pernah memotong pembicaraan orang lain."

(Hadist Riwayat Tirmidzi)

Bahkan saya pernah duduk di suatu masjid untuk shalat Jumat, dan pemuda di samping saya bermain medsos sepanjang khutbah! Ini namanya bukan lagi phubbing kepada orang lain, tetapi kepada Allah!

Karena sejatinya sejak langkah pertama kita masuk ke baitullah (masjid) maka kita sudah berhadapan kepada Allah. Sungguh mengherankan kalau ada orang niat mau shalat Jumat ke masjid kok bawa hape.

Saudaraku, mari kita benahi diri sendiri. Tidak berarti kita berhenti gunakan hape, tapi setidaknya kurangi phubbing sebisa mungkin. Hargai orang-orang di sekitar kita. Dan lebih penting lagi, kita teladani Rasulullah sebagai panutan kita.

Jangan sampai handphone yang kita beli dengan keringat hasil usaha sendiri ini, justru memisahkan kita dengan orang-orang yang kita sayangi. Bahkan memisahkan kita dengan Rasulullah.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

http://juanshaparfume.blogspot.com